BESARAN DAN SATUAN
A. Besaran
Fisika dan Satuan
1.
Pengertian Besaran Fisika,
Besaran Pokok, dan Besaran Turunan
Di
dalam pembicaraan kita sehari-hari yang dimaksud dengan berat
badan adalah massa, sedangkan dalam fisika pengertian berat dan
massa berbeda. Berat badan dapat kita tentukan dengan menggunakan
alat timbangan berat badan. Misalnya, setelah ditimbang berat
badanmu 50 kg atau dalam fisika bermassa 50 kg. Tinggi atau panjang
dan massa adalah sesuatu yang dapat kita ukur dan dapat kita
nyatakan dengan angka dan satuan. Panjang dan massa merupakan
besaran fisika. Jadi, besaran fisika adalah ukuran fisis suatu benda
yang dinyatakan secara kuantitas.
Besaran
fisika dikelompokkan menjadi dua, yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
Besaran pokok adalah besaran yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.
Adapun, besaran turunan merupakan besaran yang dijabarkan dari
besaran-besaran pokok. Sistem satuan besaran fisika pada prinsipnya bersifat
standar atau baku, yaitu bersifat tetap, berlaku universal, dan
mudah digunakan setiap saat dengan tepat. Sistem satuan
standar ditetapkan pada tahun 1960 melalui pertemuan para ilmuwan
di Sevres, Paris. Sistem satuan yang digunakan dalam dunia
pendidikan dan pengetahuan dinamakan sistem metrik, yang
dikelompokkan menjadi sistem metrik besar atau MKS (Meter Kilogram Second)
yang disebut sistem internasional atau disingkat SI dan sistem metrik
kecil atau CGS (Centimeter Gram Second).
Besaran
pokok dan besaran turunan beserta dengan satuannya dapat dilihat dalam
Tabel.
Tabel Satuan Besaran Pokok dalam
Sistem Metrik
Tabel beberapa contoh garam
Tabel beberapa contoh garam
N0
|
Besaran Pokok
|
Satuan SI/MKKS
|
Singkatan
|
Satuan Sistem CGS
|
Singkatan
|
1
|
Panjang
|
meter
|
m
|
centimeter
|
cm
|
2
|
Massa
|
kilogram
|
kg
|
gram
|
g
|
3
|
Waktu
|
detik
|
s
|
detik
|
s
|
4
|
Suhu
|
kelvin
|
K
|
Kelvin
|
k
|
5
|
Kuat arus listrik
|
ampere
|
A
|
stat ampere
|
statA
|
6
|
Intensitas cahaya
|
candela
|
Cd
|
candela
|
Cd
|
7
|
Jumlah zat
|
kilo mol
|
kmol
|
mol
|
mol
|
Selain tujuh
besaran pokok di atas, terdapat dua besaran pokok tambahan, yaitu sudut bidang
datar dengan satuan radian (rad) dan sudut ruang dengan satuan steradian (sr).
Tabel Beberapa Besaran Turunan
beserta Satuannya
N0
|
Besaran Turunan
|
Penjabaran dari Besaran Pokok
|
Satuan dalam MKKS
|
1
|
Luas
|
Panjang × Lebar
|
m2
|
2
|
Volume
|
Panjang × Lebar × Tinggi
|
m3
|
3
|
Massa Jenis
|
Massa : Volume
|
kg/m3
|
4
|
Kecepatan
|
Perpindahan : Waktu
|
m/s
|
5
|
Percepatan
|
Kecepatan : Waktu
|
m/s2
|
6
|
Gaya
|
Massa × Percepatan
|
Newton (N) = kg.m/s2
|
7
|
Usaha
|
Gaya × Perpindahan
|
joule (J) = kg.m2/s2
|
8
|
Daya
|
Usaha : Waktu
|
watt = kg.m2/s3
|
9
|
Tekanan
|
Gaya : Luas
|
pascal (Pa) = N/m2
|
10
|
Momentum
|
Massa × Kecepatan
|
kg.m/s
|
Satuan
Sistem Internasional (SI) digunakan di seluruh negara dan berguna untuk
perkembangan ilmu pengetahuan dan perdagangan antarnegara. Kamu dapat
membayangkan betapa kacaunya perdagangan apabila tidak ada satuan standar,
misalnya satu kilogram dan satu meter kubik.
a. Satuan Internasional untuk Panjang
Hasil pengukuran besaran panjang biasanya dinyatakan dalam satuan meter, centimeter, milimeter, atau kilometer. Satuan besaran panjang dalam SI adalah meter. Pada mulanya satu meter ditetapkan sama dengan panjang sepersepuluh juta (1/10000000) dari jarak kutub utara ke khatulistiwa melalui Paris. Kemudian dibuatlah batang meter standar dari campuran Platina-Iridium. Satu meter didefinisikan sebagai jarak dua goresan pada batang ketika bersuhu 0ºC. Meter standar ini disimpan di International Bureau of Weights and Measure di Sevres, dekat Paris.
Batang meter
standar dapat berubah dan rusak karena dipengaruhi suhu, serta menimbulkan
kesulitan dalam menentukan ketelitian pengukuran. Oleh karena itu, pada tahun
1960 definisi satu meter diubah. Satu meter didefinisikan sebagai jarak
1650763,72 kali panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh atom gas
krypton-86 dalam ruang hampa pada suatu lucutan listrik.
Pada tahun
1983, Konferensi Internasional tentang timbangan dan ukuran memutuskan
bahwa satu meter merupakan jarak yang ditempuh cahaya pada selang waktu
1/299792458 sekon. Penggunaan kecepatan cahaya ini, karena nilainya dianggap
selalu konstan.
b.
Satuan Internasional untuk
Massa
Besaran
massa dalam SI dinyatakan dalam satuan kilogram (kg). Pada mulanya para ahli
mendefinisikan satu kilogram sebagai massa sebuah silinder yang terbuat dari
bahan campuran Platina dan Iridium yang disimpan di Sevres, dekat Paris. Untuk
mendapatkan ketelitian yang lebih baik, massa standar satu kilogram
didefinisikan sebagai massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.
c. Satuan Internasional untuk Waktu
Besaran waktu dinyatakan dalam satuan detik atau sekon dalam SI. Pada awalnya satuan waktu dinyatakan atas dasar waktu rotasi bumi pada porosnya, yaitu 1 hari. Satu detik didefinisikan sebagai 1/26400 kali satu hari rata-rata. Satu hari rata-rata sama dengan 24 jam = 24 x 60 x 60 = 86400 detik. Karena satu hari matahari tidak selalu tetap dari waktu ke waktu, maka pada tahun 1956 para ahli menetapkan definisi baru. Satu detik adalah selang waktu yang diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran sebanyak 9192631770 kali.
2. Mengonversi Satuan Panjang, Massa, dan Waktu
Setiap
besaran memiliki satuan yang sesuai. Penggunaan satuan suatu besaran harus
tepat, sebab apabila tidak sesuai akan berkesan janggal bahkan lucu. Misalnya
seseorang mengatakan tinggi badannya 150ºC, orang lain yang mendengar mungkin
akan tersenyum karena hal itu salah. Demikian pula dengan pernyataan bahwa suhu
badan orang yang sehat biasanya 36 meter, terdengar janggal.
Hasil suatu
pengukuran belum tentu dinyatakan dalam satuan yang sesuai dengan keinginan
kita atau yang kita perlukan. Contohnya panjang meja 1,5 m, sedangkan kita memerlukan
dalam satuan cm, satuan gram dinyatakan dalam kilogram, dari satuan milisekon
menjadi sekon. Untuk mengonversi atau mengubah dari suatu satuan ke satuan yang
lainnya diperlukan tangga konversi. Gambar di bawah menunjukkan tangga konversi
panjang, massa, dan waktu, beserta dengan langkah-langkah penggunaannya.
3. Awalan Satuan dan Sistem Satuan di Luar Sistem Metrik
Di samping
satuan sistem metrik, juga dikenal satuan lainnya yang sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari, misalnya liter, inci, yard, feet, mil, ton, dan ons.
Satuan-satuan tersebut dapat dikonversi atau diubah ke dalam satuan sistem
metrik dengan patokan yang ditentukan. Konversi besaran panjang menggunakan
acuan sebagai berikut:
·
1 mil = 1760 yard (1 yard adalah jarak pundak sampai
ujung jari tangan orang dewasa)
·
1 yard = 3 feet (1 feet adalah jarak tumit sampai
ujung jari kaki orang dewasa)
·
1 feet = 12 inci (1 inci adalah lebar maksimal ibu
jari tangan orang dewasa)
·
1 inci = 2,54 cm
·
1 cm = 0,01 m
Satuan mil, yard, feet, inci tersebut
dinamakan satuan sistem Inggris. Untuk besaran massa berlaku juga sistem
konversi dari satuan sehari-hari maupun sistem Inggris ke dalam sistem SI
Contohnya sebagai berikut.
Contohnya sebagai berikut.
·
1 ton = 1000 kg
·
1 kuintal = 100 kg
·
1 slug = 14,59 kg
·
1 ons (oz) = 0,02835 kg
·
1 pon (lb) = 0,4536 kg
Satuan waktu
dalam kehidupan sehari-hari dapat dikonversi ke dalam sistem SI yaitu detik
atau sekon. Contohnya sebagai berikut.
·
1 tahun = 3,156 x 10pangkat 7 detik
·
1 hari = 8,640 x 10 pangkat4 detik
·
1 jam = 3600 detik
·
1 menit = 60 detik
4. Mengonversi Satuan Besaran Turunan
Besaran turunan memiliki satuan yang dijabarkan dari satuan besaranbesaran
pokok yang mendefinisikan besaran turunan tersebut. Oleh karena itu, seringkali
dijumpai satuan besaran turunan dapat berkembang lebih dari satu macam karena
penjabarannya dari definisi yang berbeda. Sebagai contoh, satuan percepatan
dapat ditulis dengan m/s2 dapat juga ditulis dengan N/kg. Satuan besaran
turunan dapat juga dikonversi. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini!
·
1 dyne = 10pangkat-5 newton
·
1 erg = 10pangkat-7 joule
·
1 kalori = 0,24 joule
·
1 kWh = 3,6 x 10pangkat6 joule
·
1 liter = 10pangkat-3 m3 = 1 dm3
·
1 ml = 1 cm3 = 1 cc
·
1 atm = 1,013 x 10pangkat5 pascal
·
1 gauss = 10pangkat-4 tesla
B. Pengukuran Besaran Fisika
Peranan pengukuran dalam kehidupan
sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain
untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan
meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya
dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin
melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan
tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang
insinyur sipil mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk
mendapatkan satuan meter.
Ketika kita mengukur panjang meja
dengan penggaris, misalnya didapat panjang meja 100 cm, maka panjang meja
merupakan besaran, 100 merupakan hasil dari pengukuran sedangkan cm adalah
satuannya. Beberapa aspek pengukuran yang harus diperhatikan yaitu ketepatan
(akurasi), kalibrasi alat, ketelitian (presisi), dan kepekaan (sensitivitas).
Dengan aspek-aspek pengukuran tersebut diharapkan mendapatkan hasil pengukuran
yang akurat dan benar.
Berikut ini akan kita bahas pengukuran besaran-besaran
fisika, meliputi panjang, massa, dan waktu.
1.
Pengukuran Panjang
Alat ukur yang digunakan untuk
mengukur panjang benda haruslah
sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
a)
Pengukuran Panjang dengan
Mistar
Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang
berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam,
mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar
mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur
panjang sampai 3 meter. Alat ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm
atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian pengukuran setengah dari skala
terkecilnya yaitu 0,5 mm. Pada saat melakukan pengukuran dengan mistar, arah
pandangan harus tegak lurus dengan dengan skala pada mistar dan benda yang
diukur. Hal ini
untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut
kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks.
Panjang benda diukur dengan jangka sorong ditunjukkan oleh gambar (b). Pada gambar di atas skala utama (sku) 62 skala dan skala nonius (skn) 4 skala. Sehingga dapat diketahui panjang benda yang diukur dengan cara berikut:
Panjang benda = sku . 1 mm + skn . 0,1 mm
= 62 . 1 mm + 4 . 0,1 mm
= 62
mm + 0,4 mm
= 62,4 mm
b)
Pengukuran Panjang dengan
Jangka Sorong
Jangka sorong juga merupakan alat pengukur panjang dan
biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu benda. Penemu jangka sorong
adalah seorang ahli teknik berkebangsaan Prancis, Pierre Vernier. Jangka sorong
terdiri dari dua bagian, yaitu rahang tetap dan geser (sorong). Skala panjang
yang terdapat pada rahang tetap adalah skala utama, sedangkan skala
pendek pada rahang geser adalah skala nonius atau vernier,
diambil dari nama penemunya. Skala utama memiliki skala dalam cm dan mm.
Sedangkan skala nonius memiliki panjang 9 mm dan dibagi 10 skala. Sehingga beda
satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama adalah 0,1 mm atau 0,01
cm. Jadi, skala terkecil pada jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Gambar
(a) menunjukkan bagian-bagian dari jangka sorong dan gambar (b) menunjukkan
skala jangka sorong.
|
c) Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk mengukur
benda-benda yang tipis, seperti tebal kertas dan diameter rambut. Mikrometer
sekrup terdiri atas dua bagian, yaitu selubung (poros tetap) dan selubung luar
(poros ulir). Skala panjang pada poros tetap merupakan skala utama,
sedangkan pada poros ulir merupakan skala nonius. Skala utama mikrometer
sekrup mempunyai skala dalam mm, sedangkan skala noniusnya terbagi dalam 50
bagian. Satu bagian pada skala nonius mempunyai nilai 1/50 × 0,5 mm atau 0,01
mm. Jadi, mikrometer sekrup memiliki ketelitian yang lebih tinggi dari dua alat
yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu 0,01 mm.
Pada mikrometer sekrup di atas, ditunjukkan bahwa sku
= 9 skala dan skn = 43 skala, maka panjang benda yang diukur dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut:
Panjang benda =
(sku . 0,5 + skn . 0,01) mm
=
(9 . 0,5 + 43 . 0,01) mm
=
(4,5 + (4,5 + 0,43) mm
= 4,93 mm
= 4,93 mm
2. Pengukuran
Massa Benda
Timbangan digunakan untuk mengukur
massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu
keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang
digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O’Hauss tiga lengan
atau dua lengan. Perhatikan beberapa alat ukur berat berikut ini.
Bagian-bagian dari neraca O’Hauss tiga lengan adalah
sebagai berikut:
·
Lengan depan memiliki skala 0—10 g, dengan tiap skala
bernilai 1 g.
·
Lengan tengah berskala mulai 0—500 g, tiap skala
sebesar 100 g.
·
Lengan belakang dengan skala bernilai 10 sampai 100 g,
tiap skala 10 g.
a
3. Pengukuran Besaran Waktu
Berbagai jenis alat ukur waktu
misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan
stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki
ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
C. Suhu dan Pengukurannya
1)
Termometer sebagai Alat
Ukur Suhu
Suhu
termasuk besaran pokok. Alat untuk untuk mengukur besarnya suhu suatu benda adalah
termometer. Termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan
pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pertimbangan dipilihnya
raksa sebagai pengisi pipa kapiler termometer adalah sebagai berikut:
·
raksa tidak membasahi dinding kaca.
·
raksa merupakan penghantar panas yang baik,
·
kalor jenis raksa rendah akibatnya dengan perubahan
panas yang kecil cukup dapat mengubah suhunya,
·
jangkauan ukur raksa lebar karena titik bekunya -39 ºC
dan titik didihnya 357ºC.
Pengukuran
suhu yang sangat rendah biasanya menggunakan termometer alkohol. Alkohol
memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114ºC. Namun demikian,
termometer alkohol tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu benda yang tinggi
sebab titik didihnya hanya 78ºC.








Komentar
Posting Komentar